2

yang ke X - 2011

Wednesday, May 1, 2013

Ingat May Day, ingat buruh yang demo. Teringat juga pas pelatihan OSP tahun kemarin, nggak bisa pulang gara-gara ada demo. Mana di daerah yang rawan tawuran pula -_-
Daripada pos ini berakhir dengan satu paragraf, sekalian menuangkan ingatan, jadi tulis aja ah cerita dari awal sampai akhir tentang pengalaman saya yang berkaitan dengan OSN.

2010
Jumat jam terakhir, pelajaran ekonomi, pelajaran yang paling malesin karena terletak setelah sholat Jumat dan sebelum libur akhir pekan. Waktu itu dibagikan kertas daftar nama, yang ternyata untuk pendaftaran seleksi OSN.
Saya awalnya pilih biologi, karena pernah ikut sampai tingkat kota di SMP, waktu itu niat gak niat jadi gagal dah -_- Tapi setelah kertas beredar di kalangan warga Deka Penta, kertas itu mampir di saya lagi, ternyata yang memilih biologi hampir setengah kelas -_- Sesuai ilmu peluang, semakin banyak peserta, semakin kecil peluang lolos, akhirnya saya berpaling ke kimia, yang saat itu 'gak ada yang memilih satupun di kelas saya.
Setelah itu, ya.. belajar, untuk persiapan seleksi tingkat sekolah, pertengahan Januari. Sempat dapat motivasi (yang ternyata belakangan ini saya ketahui hanya php) bahwa peserta OSP dapat dengan  sangat mudah masuk PTN karena diberi sertifikat atau apalah namanya. Kuliahnya gampang, mudah dapat beasiswa katanya. Tapi ya begitu, kembali lagi ke pernyataan yang di dalam tanda kurung.

2011

Nah, tahun ini seleksi sekolah diadakan kalau tidak salah, tanggal 15 Januari 2011. Untuk bidang kimia ada 30 soal PG, materinya masih materi SMA dan sedikit selipan materi kimia dasar universitas. Belakangan saya ketahui bahwa soal tersebut merupakan soal PG OSK Jakarta Barat tahun 2009.
Beberapa saat, 'gak ada kabar, dan akhirnya, alhamdulillah, dapat peringkat 1 dengan mengamankan 13 poin, walaupun sebenarnya poin segitu masih dibawah standar.

Setelah pengumuman untuk tingkat sekolah, diadakan pelatihan untuk menentukan siapa yang akan maju ke tingkat kota. Saya sebenarnya malas latihan, waktu itu masih sering bareng yusuf.k (X-1) kalau mau latihan. Dari sekian banyak latihan cuma datang paling 2 kali. Akibatnya, sempat hampir ketinggalan seleksi. Waktu itu hari selasa, setelah main badminton jam terakhir (olahraga), pembina tim kimia sebenarnya mengadakan seleksi pada jam istirahat, hanya saja saya ketinggalan info. Alhamdulillah masih diperbolehkan ikut saat pulang, namun jadinya raket yang saya bawa hilang -_- Satu hari kemudian diumumkan hasilnya, alhamdulillah lolos lagi, dan saya jadi satu-satunya kelas X di bidang kimia.

Seleksi tingkat kota diadakan pada, kalau tidak salah, tanggal 10 Mei. Waktu itu 33 menjadi tuan rumah. Agak.. gimana ya -_- karena gak semua peserta OSK di 33, ada yang ditempatkan di sekolah tetangga. Maklum ruang kelas tidak mencukupi. Waktu seleksi juga sempat ada kendala karena izin penggunaan kalkulator, untung saja tidak jadi dilarang, alhamdulillah :)
Selang beberapa hari, ada pengumuman untuk tingkat kota, alhamdulillah, saya lolos lagi, bersama 2 orang lainnya dari 33 untuk bidang kimia :D Saat itu juga diumumkan akan diadakan pelatihan di SMAN 39 Jakarta, untuk bidang kimia.

Tanggal berapa, saya lupa, yang jelas 3 hari, diadakan pelatihan OSP untuk bidang kimia di SMAN 39 Jakarta. Letaknya di Cijantung, saya di Cengkareng. Imbasnya adalah telat setiap pelatihan -_- Kalau setiap pelatihan yang telat disuruh pulang, mungkin saya gak akan pernah latihan. Setiap hari naik transjakarta (alias busway), shelter di BKN setiap hari saya ludahi karena bis rute Kp. Melayu-Kp.Rambutan selalu telat datang, sekalinya datang selalu penuh. Makan t*i, duh -_- Selain pelatihan materi juga dapat pelatihan untuk kesabaran.

Transjakarta, terlalu sering saya hujat.


Seleksi untuk tingkat provinsi sendiri diadakan dua tahap. Pertama pada hari ketiga pelatihan tahap I, dan kedua yang benar-benar OSP. Pelatihan tahap I benar-benar full dipegang oleh MGMP dan guru-guru. Tapi pelatihan tahap II, dipegang oleh dosen.

Singkat cerita, OSP diadakan tanggal 6-7 Juni, waktu itu hari pertama untuk matematika-fisika-kimia-biologi, dan hari kedua untuk komputer-astronomi-ekonomi-kebumian. Untuk kimia sendiri ada 30 soal PG dan 7 soal essay. Saya hanya bisa mengerjakan sekitar 70% dari keseluruhan soal. Setelah OSP benar-benar gak kepikiran untuk menunggu pengumuman OSN selama liburan.

Tahun ajaran baru, setelah dua hari menduduki kelas XI, pengumuman OSP muncul. Alhamdulillah, saya lolos ke tingkat nasional. Padahal sebenarnya gak ada target untuk sampai sejauh itu. Sebelum berangkat pada tanggal 11, kami (tim kimia DKI Jakarta) dilatih untuk praktikum selama 3 hari di UNJ, dan teori selama 4 hari di SMAN 48. Seluruh tim OSN DKI Jakarta juga menjalani karantina pada tanggal 4-9 September 2011 di Hotel Belezza, Permata Hijau. Oh iya, tim kimia DKI kali ini ada 9 orang, Samuel, Dhika, Nurul, Reza, Felix, saya, Ryan, Renata, dan Lavena.


OSN X 2011

Hari 1 (11 September)
Hanya kedatangan kontingen dari seluruh Indonesia, sekaligus pembagian kamar, gak ada yang spesial. Saya sekamar dengan anak dari Maluku Utara. Dia membuat saya parno karena pernah teriak saat tidur, tengah malam, mengagetkan.
Malamnya kami belajar mandiri. Tim kimia sendiri ditempatkan di hotel Travello, Manado, dekat dengan hotel tempat para pembina dan pendamping berkumpul.

Hari 2 (12 September)
Pembukaan di Grand Kawanua Convention Center. Acaranya meriah, walaupun sebenarnya membosankan bagi saya. Setelah itu kami semua kembali ke 'kediaman' masing-masing. Pada sore hari diadakan Technical Meeting untuk pengarahan kegiatan tes teori dan praktikum. Pada acara ini, diluar dugaan, ternyata jadwal untuk tes teori dan tes praktikum ditukar, karena bahan kimia yang dikirim ke Manado, belum sampai. Harusnya praktikum dilaksanakan terlebih dahulu. Setelah TM, diadakan pembagian jas lab walaupun praktikum diundur jadi tanggal 14.

Hari 3 (13 September)
Tes teori (harusnya tes praktikum) dilaksanakan di SMAN 1 Manado. Kami diantar oleh Trans Kawanua ('busway'nya Manado sepertinya). Tes dimulai sekitar jam setengah 9. Ada 8 soal essay beranak. Secara umum, saya hanya bisa mengerjakan 60 %, yang bagian kimia unsur lancar, tapi organiknya gila, itu juga belum termasuk benar atau salah. Ya sudahlah.

Hari 4 (14 September)
Tes praktikum (harusnya tes teori), juga dilaksanakan di SMAN 1 Manado. Praktikum dibagi 2 sesi, sesi pertama saya dapat yang bagian organik , kromatografi zat warna. Praktikum ini gagal total -_- Platnya salah pakai, ada yang dipakai atas bawah, terus yang kolom gak turun-turun, mau nggak mau saya tebak saja warnanya -_- (karena yang ditanya hanya warna bukan bukti fisik). Sesi kedua saya dapat yang anorganik,  sintesis gas hidrogen. Balon yang berhasil saya terbangkan hanya 2, yang satu kempes, capek megangnya, ngukurnya ngantri pula -_-

Malamnya ada jamuan makan malam di Grand Kawanua CC. Cukup satu kata mendeskripsikannya : kenyang.

Hari 5 (15 September)
Hari ini seluruh peserta OSN diajak jalan-jalan. Ya, jalan-jalan lebih tepatnya, bukan rekreasi atau mengunjungi objek wisata. Kami lebih lama berada di mobil ketimbang di tempat rekreasi.

Malamnya pengumuman medali, ini dia yang ditunggu-tunggu. Ternyata kepala sekolah 33 datang juga. Saya sendiri pesimis bisa dapat, walupun masih harap-harap sih. Pengumuman kali ini aneh, dimulai dari perunggu (yang ini wajar) tapi dari yang teratas, jadi klimaksnya gak dapet pas pengumuman medali emas. Waktu pengumuman, tim kimia DKI semua duduk lesehan di lantai, gak tau kenapa ._.
Dari DKI (untuk bidang kimia) ada 5 medali yang berhasil diperoleh, 1 emas (+absolute winner+best experiment) atas nama Samuel Leonardo P. (SMANU M.H.Thamrin), 2 perak atas nama Dhika Aditya (SMAK 3 BPK Penabur Jakarta) dan Nurul Aulia (SMANU M.H.Thamrin), dan 2 perunggu atas nama Theodorus Felix (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta) dan Reza Syandika (SMAN 48 Jakarta)


Seperti yang saya duga, saya gak dapat medali tahun ini. Waktu malamnya rasanya biasa saja, karena saya sendiri berpikiran masih bisa ikut tahun depan.
Malamnya, kamar panitia (yang terletak persis di depan kamar saya) gaduh karena ada pembagian sertifikat dan amplop berisi ongkos (katanya). Baru waktu itu sadar, kerasa begonya -_- Jadinya saya melewatkan pembagian amplop yang ternyata hak semua peserta.

Hari 6 (16 September)
Kepulangan seluruh peserta OSN, pendamping, juri, dan lain-lain. Paginya saya dapat SMS dari bu Suyati (pendamping dari 33). Beliau pulang ke Jakarta duluan -_- Sebelum pulang, peserta OSN dari DKI jalan-jalan terlebih dahulu ke Bunaken. Karena hari kerja, disana sangat sepi. Hampir gak ada pengunjung kecuali kami. Setelah dari Bunaken, kami langsung menuju Bandara Sam Ratulangi. Dalam perjalanan saya sadar kalau seragam ketinggalan 1 stel di hotel. Pesawat yang mengantar tim DKI delay karena cuaca buruk. Akhirnya baru berangkat setelah lewat tengah hari, padahal hari itu hari Jumat, masih sempat untuk mengerjakan sholat kalau dipaksakan.

Di dalam pesawat, saya iri melihat mereka yang di lehernya tergantung medali, mereka tertawa, bercanda, tersenyum bahagia. Ada semacam rasa dendam terhadap diri sendiri, dan saya berjanji dalam hati, tahun depan saya yang akan tertawa :3 insya Allah... (masih nyambung)